Kamis, 21 Desember 2017

MAKALAH
Oil water separator




OLEH:

   NAMA :ISMAIL RIDWAN
                      NRP     :620216104
                      KELAS :TEKNIKA II E



POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR
(POLIMARIM)
2017/2018



Kata pengantar

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dan dengan di dorong oleh keinginan yang luhur dalam menyumbangkan pikiran dalam proses pengembangan dunia pendidikan,terutama dalam mata kuliah sistem kontrol perkapalan ini.penulis mendapat kesempatan dalam mengerjakan tugas-tugas dengan baik dan bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca serta kita semua.
Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terimah kasih kepada dosen pengajar yang telah memberikan penulis tugas sehingga makalah ini dapat mempelajarinya dengan baik dan menambah pengetahuan penulis, semoga bermanfaat bagi kita semua.




Daftar isi

1.cover ........................................................................................................................................................ 1
2.kata pengantar ........................................................................................................................... 2
3.pendahuluan ........................................................................................................................................................ . 3
4.pembahasan ......................................................................................................................................................... 4
5.pengertian alat pemisah air berminyak/OWS .......................................................................... 5
6.bagian bagian dan fungsi OWS . ............................................................................................. 6
7.prinsip Dan cara kerja OWS ................. .................................................................................. 10
8.penutup ........................................................................................................................................11
9.daftar pustaka ............................................................................................................................ 12





BAB I
PENDAHULUAN

Dengan perkembangan dunia maritime yang semakin maju dan bertambahnya jumlah kapal maka akan sangat mempengaruhi tingkat pencemaran laut. Akibat limbah-limbah yang dibuang dari kapal. Terutama limbah yang mengandung minyak. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap kapal pasti menghasilkan terutama di kamar mesin. Air got pada akhirnya akan dibuang kelaut namun harus di perhatikan agar tidak terjadi pencemaran laut akibat dari pembuangan limbah tersebut.
Bertitik tolak pada masa-masa sebelumnya telah di adakan konvensi-konvensi misalnya pada awal tahun 1970 di paris yang dikenal dengan nama paris convention. Pada awal oktober 1971 di oslo, di adakan persetujuan yang mengenai prevention of marine pollution by dumping for ship and craft. Dan tahun 1973 telah dikeluarkan ketentuan mengenai minyak kotoran dan sampah yang diperbolehkan dibuang kelaut yang lebih dikenal dengan nama MARPOL 1973. Serta pada tanggal 15 juli 1977 di new york telah di tetapkan konverensi masalah lingkungan hidup
Sala satu organisasi di dunia yaitu IMO telah menetapkan peraturan-peraturan yang berkenaan dengan prosedur dan tatacara pembuangan limbah kapal.berikut sangsi-sangsi bagi kapal yang melanggar sehingga untuk mendukung dan melaksanakan peraturan yang telah di tetapkan tersebut dan mencegah sangsi yang dapat di berikan pada kapal yang melanggar dimana akan membawa kerugian bagi kapal dan perusahaan pelayaran. Maka sekarang ini pada setiap kapal telah di lengkapi dengan peralatan atau pesawat yang dapat membersihkan air got dari kandungan minyak OIL WATER SEPARATOR (OWS) sehingga pada saat di buang kelaut tidak menimbulkan pencemaran.



BAB II
PEMBAHASAN

OIL WATER SEPARATOR (OWS)
Oil water separator atau sering disebut sebagai OWS adalah sebuah alat yang berfungsi memisahkan cairan, dalam hal ini cairan yang di maksud adalah air dan minyak, yang mana berat jenis air lebih besar daripada berat jenis minyak sehingga saat proses pemisahan terjadi, air akan berada di bagian bawah dan minyak akan berada di bagian atas. Prinsip kerja pemisahan oil water separator di lakukan dengan cara mengubah kecepatan dan arah cairan dari sumur (WELL), sehingga cairan tersebut dapat terpisah. Adapun fungsi dari oil water separator adalah digunakan untuk penanganan air yang berasal dari bilga dimana air tersebut masih tercampur dengan minyak dan harus di pisahkan sebelum dibuang kelaut. Selain itu oil water separator menggunakan hukum stokes untuk mendefinisikan kecepatan terapungnya sebuah benda/partikel berdasarkan berat jenis dan ukurannya. Dalam hal ini, minyak akan terakumulasi ke atas permukaan air. Di atas kapal oil water separator digunakan supaya air yang keluar dari kapal tidak tercampur dengan minyak sehingga tidak mencemari laut. Sistem terpenting dalam menjaga kemurnian dan bersihnya fluida dari kandungan air dan kotoran debu atau partikel lainnya.


Bagian-bagian dan fungsi OWS yaitu :
1.blige pump, berfungsi sebagai penghisap air got.
2.bilge separator (stage 1), berfungsi sebagai tabung pemisah air dan minyak.
3.coaliser (stage 2),berfungsi sebagai penampungan air got yang di pisah oleh bilge separator dari endapan minyak.
4.disk (lempengan-lempengan), berfungsi sebagai alat pemisah air got dan minyak karena perbedaan berat jenis.
5.piston valve, berfungsi sebagai katup untuk mengalirkan air isap yang terpisah yang dimana minyak air kotor masuk ke sludge tank.
6.selenoid valve, berfungsi sebagai pengatur aliran air got, bekerja atas dasar kiriman sinyal dari minyak air kotor (centra unit).
7.sludge oil tank (tangki minyak air kotor), berfungsi sebagai penampungan minyak air kotor.
8.filter, berfungsi sebagai penyaringan yang berada di coaliser (stage 2).




Prinsip dan cara kerja OWS

1.Proses pemisahan pada tabung pertama
Air got yang di pompa masuk ke tabung pertama akan menjalani pemisahan dimana air got tersebut akan melewati plat-plat pemisah utama yang terpasang horizontal dalam tabung pemisah sehingga lumpur tidak akan melewati ataupun ikut dengan air got keruang. Air got yang masih mengandung minyak yang melewati plat-plat utama ini akan menjalani proses pemisahan pada plat-plat kedua, sehingga lumpur yang ringan akan tertahan. Selanjutnya dalam tabung ini akan terjadi proses pemisahan dimana prinsip kerjanya berdasarkan berat jenis cairan sehingga minyak yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air akan berada di permukaan air dan terkumpul dalam ruang pengumpulan minyak. Kemudian air got yang telah dipisahkan dengan minyak berdasarkan berat jenis ini, akan di salurkan ke tabung pemisah kedua.

2.proses pemisahan pada tabung kedua
Setelah melalui proses pemisahan pada tabung pemisah pertama, air got yang telah berkurang kandungan minyaknya akan mengalami proses pemisahan lagi, dimana pada tabung pemisah kedua air got akan di saring kembali melalui coallescer sehingga partikel-partikel minyak aka dialirkan keluar tabung pemisah untuk di buang kelaut, namun sebelumnya melalui suatu alat pendeteksi kandungan minyak (oil content meter) untuk mencegah terjadinya pencemaran dilaut.

3.proses pengeluaran minyak dari ruang pengumpul pada tabung pemisah
Setelah mengalami proses pemisahan antara air got dan kandungan minyak dalam tabung, maka kandungan minyak yang terkumpul dalam ruang pengumpul minyak akan terus bertambah selama pompa bilge masih bekerja, hingga pada saat tingkat minyak dalam ruang sudah tinggi, maka alat pengontrol tingkat ketinggian minyak akan bekerja sehingga mengaktifkan katup solenoid untuk mebuka. Maka pada saat itulah minyak yang terkumpul dalam ruang pengumpulan akan mengalir ke waste oil tank. Dengan adanya pengeluaran minyak dalam tabung, maka tingkat ketinggian minyak akan menurun kembali sehingga alat sensor akan mengaktifkan katup solenoid untuk menutup.
Untuk tabung kedua dan ketiga tidak terdapat monitoring, jadi bila pada tabung kedua kandungan minyak yang ikut dengan air got terlalu banyak, maka oil water sensor akan mengirim sinyal ke lampu indicator sehingga lampu itu menyala dan sekaligus mengaktifkan sistem alarm.


OIL DISCHARGE MONITORING AND CONTROL SYSTEM

 Sesuai dengan persyaratan untuk kapal yang dipasang peralatan oil water separator(OWS) dengan penyaringan sampai 100 ppm harus dilengkapi dengan peralatan tambahan yang di sebut oil discharge monitoring and control system(ODM).

 ODM dapat mendeteksi kadar kandungan minyak sampai memenuhi persyaratan bahwa air yang di hasilkan memiliki kadar minyak maksimum 15 ppm.

 Peralatan untuk mendeteksi kadar minyak pada ODM disebut oil center meter. Apabila kadar minyak melebihi 15 ppm, maka alarm system pada oil content meter akan berbunyi atau menyala sebagai peringatan.

 Sistem kerja ODM adalah memberikan peringatan sebelum pembuangan air kelaut apabila kandungan minyak melebihi 15 ppm dan selanjutnya air akan disaring/difilter ulang.

 ODM ada yang dilengkapi dengan fasilitas pencatat kandungan minyak. Pencatat kandungan minyak ini akan menunjukkan secara grafis tingkat kandungan minyak sebelum pembuangan. Sehingga apabila dalam pembacaan terlihat bahwa kandungan minyak melebihi 15 ppm maka pembuangan segera di hentikan.

 Untuk pengoperasian di kapal harus di lengkapi dengan buku petunjuk, gambar instalasi pipa dan katup. Untuk yang di lengkapi dengan alat pencatat(recording device) harus di lengkapi dengan kertas pencatat cadangan.

 Peralatan ODM juga ada yang di pasang pada sistem OWS 15 ppm dengan prinsip kerja yang sama.



BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa oil water separator adalah sebuah alat yang berfungsi memisahkan cairan, dalam hal ini cairan yang dimaksud adalah air dan minyak. Yang mana berat jenis air lebih besar daripada berat jenis minyak sehingga saat proses pemisahan terjadi, air akan berada di bagian bawah dan minyak akan berada di bagian atas. Prinsip kerja pemisahan oil water separator di lakukan dengan cara mengubah kecepatan dan arah cairan dari sumur(well), sehingga cairan tersebut dapat terpisah.


SARAN
Mengingat masih adanya kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini, maka saya memberikan sedikit saran sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan untuk penulisan selanjutnya, antara lain;
Kurangnya penelitian secara langsung atau turun lapangan secara langsung sehingga penulis kurang detail membuat makalah ini.
Kurang adanya alat-alat yang di bahas oleh penulis sendiri, sebab penulis sendiri tidak menemukan alat tersebut sehingga masih menjadi angan-angan bagi penulis itu sendiri.





Daftar pustaka
Ismail ridwan. 2017. Polimarim ami makassar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar